Kamis, 15 Januari 2015

Kriteria Rumah Sehat

RUMAH SEHAT


Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan pangan. Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari.

Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia, dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan lingkungannya.
Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.

Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain. Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari serta untuk berteduh apabila terjadi panas dan hujan, sebagai tempat berlindung kita. Rumah juga dapat menimbulkan beberapa resiko penyakit termasuk bahaya radiasi dan pencemaran udara apabila setiap harinya tidak bersih. Agar penghuni rumah terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas kesehatan lingkungan rumah yang baik.
Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan.
Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan sebagainya.
Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit maka diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga lingkungan dan rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian yang aman dan nyaman.


Rumah Sehat
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga serta memenuhi syarat kesehatan.
Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang memadai, antara lain:
  • ·         kamar tidur
  • ·         ruang makan / keluarga
  • ·         dapur
  • kamar mandi
  • ·         jamban / WC
  • ·         tempat cuci pakaian


Syarat rumah sehat:
  • ·         Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
  • ·         Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah.
  • ·         Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
  • ·         Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
  • ·         Suhu antara 18o – 30o C.
  • ·         Memiliki ventilasi.







LINGKUNGAN RUMAH
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu lingkungan yang baik dan sehat adalah:
  1. Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dg pembuatan lubang sampah, dg menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk  kandang.
  2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapat mengalir.
  3. SSumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.
  4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan.
  5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembuangan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai

KONSTRUKSI RUMAH
  1. Konstruksi bambu: Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak pada ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.
  2. Lantai rumah: Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.
  3. Penempatan langit-langit: Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.
  4. Dinding rumah: Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihat disini. 
  5. Sudut kemiringan atap: Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik.

·         Atap dari bahan alam = 30 derajat
·         Atap genteng = 25 derajat
·         Atap asbes,seng = 15 derajat.


KEBUTUHAN UDARA

  1. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500 lt/jam.
  2. Kecepatan angin atau udara yang melalui ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/dt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventilasi pada rumah tersebut, dengan cara perhitungan sebagai berikut:

                Q = K.A
                Q = Volume udara dalam ruangan
                A = Luas lubang ventelasi
                Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventilasi), (0,3- 0,4 untuk arah angin datang bersudut 45°).

KEBUTUHAN CAHAYA (Er)
  1. Ruang gambar = 300 lux
  2. Ruang Sekolah= 150 lux
  3. Ruang kediaman= 125 lux

Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.

1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai
2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai
3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai
4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai
5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.
6. Sudut lihat lebih besar 5 derajat.


CARA MEMILIH RUMAH SEHAT

Rumah harus difungsikan sebagai tempat terapi fisik dan mental seluruh penghuni rumah. Rumah harus sehat sehingga penghuni rumah jadi ikut sehat. Dengan segala keterbatasan anggaran uang dan lahan, berbagai desain rumah hemat yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan mulai ditawarkan, dan itu tidak selalu harus mahal, asalkan tahu kiat-kiatnya.
Keluarga yang hendak membeli rumah akan lebih bijaksana jika memilih rumah tumbuh atau rumah tingkat siap pakai. Sebab, setelah dihitung-hitung, peningkatan rumah standar menjadi rumah tingkat biayanya tetap lebih besar ketimbang membeli rumah tumbuh atau rumah tingkat sejak awal. Perhatikan pula kualitas dan struktur bangunan rumah.
Luas lahan dan anggaran biaya yang terbatas mendorong penghuni rumah untuk mengoptimalkan fungsi rumah. Penggabungan fungsi-fungsi ruang mulai dari carport, teras, dan taman depan menjadi ruang tamu umum sekaligus tempat nongkrong anak-anak. Ruang tamu keluarga dan ruang makan sekaligus ruang bermain anak-anak. Penyatuan ruang makan, dapur, teras, dan taman belakang yang membatasi ruang cuci dan menjemur pakaian.
Rumah sehat akan semakin berfungsi baik dengan didukung taman yang menghadirkan suasana alami yang sejuk dan teduh. Rumah taman akan menyatukan seluruh ruangan dan bangunan rumah dengan lingkungan sekitar. Dominasi warna hijau akan memberikan suasana tenang dan nyaman. Selingan aromatik tanaman dan warna-warni tanaman berbunga dan atau berdaun indah akan menambah keceriaan dan kehangatan rumah.

Kehadiran kolam air yang berisikan ikan dan tanaman air yang berupa kolam yang besar, tempayan atau gerabah, hingga kolam akuarium dilengkapi tanaman air seperti teratai, papirus atau eceng gondok, dan sereh, dapat pula memberikan ketenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar